klik sini

Sunday, August 28, 2011

SALAM AIDILFITRI, MAAF ZAHIR BATIN

Selamat pulang beraya, berhati-hati dalam mengingati allah..artinya selalu pandang hati ingat allah. pasal dengan pelihara allah kita selamat sampai..pastikan hati itu ingat allah, kita selamat. jangan hati-hati ingat jalan raya plak..jalan tak dapat tolong kita.

Nak meninggalkan rumah kunci elok-elok..artinya kunci iqtikad dalam hati itu bahawa yg memelihara rumah itu allah..bukan beli kunci elok2.. pasal takda yg dapat selamatkan rumah kita selain allah..beli kunci sama besar rumah pun, kalau perampuk nak pecah, dipecahkan juga..

dan ingatlah bahawa semua barang yg ada didalam dan diluar rumah itu allah yg punya..kalau ada yg hilang,atau rosak, artinya allah ambil balik kerana memang hak allah..terpulang allah nak menggantikannya dgn yg lebih baik, atau kita ada salah dan silap..banyak2 bertaubat pada allah, laksanakan amanah allah sampai dipelihara allah iman, keluarga, harta dan sebagainya..


Friday, August 19, 2011

LAILATUL QADAR


Lailatul qadar itu mlm yg penuh kemuliaan. Yg patut kita utamakan ialah sudahkah kita layak untuk merasai malam kemuliaan itu? Bagaimana perjuangan rasullullah sehingga dia layak merasai lailatu qadar? Sudahkah kita ikut amalan yg dicontohkan? Atau nak tunggu bulan ramadhan nak merebut malam kemuliaan? Hadirkan diri ikhlas beribadah sebagaimana rasullullah, barulah dpt merasai malam penuh kemuliaan.

Lailatul qadar itu menceritakan bagaimana perjuangan rasullullah dalam mensucikan dirinya dari nafsu, kehendak.. Harta, agar dapat menjadi hamba allah yg beribadah ikhlas tanpa mengharap balasan. Maka pada malam tersebut setelah lebih 15 ta...hun bersusah payah, dengan keazaman, berjuang melawan nafsu didalam diri, sehingga akhirnya bersih barulah diturunkan hidayah, yang dibawa oleh utusan allah malaikat jibrail kepada rasullullah, itulah lailatul qadar, malam terbuka hijab seorang hamba allah sehingga akhirnya menjadi kekasih allah. (nur muhammad sallallah). jasad kepada makhluk paling mulia ciptaan allah. Maka itu contoh yg rasul tunjuk. Suruh kita ikut. Tiada pula suruh merebut kemuliaan pula. Ibadah itu ikhlas sepanjang tahun kalau dah jadi manusia.

Sesiapa sahaja yg ikut rasullullah beriman dan bersih dirinya dengan izin allah akan bertemu malam kemuliaan, malam dibukakan pintu hijab, diperkenalkan dengan makhluk kemulian allah, agar menjadi petunjuk dan hidayah buat dirinya. Itu yg kita pinta, diberikan petunjuk. Bukan meminta pahala lebih diganda-gandakan..

Ikhlas itu hanya bagi yg kusyuk dalam mengingati allah...iaitu kusyuk mendengar sebutan hati allah..allah..allah(zikrullah) yg berbunyi secara semulajadi. kalau ada sedikitpun suara selain itu, walau suara..aku nak solat sunatlah..tanpa hadirnya zikrullah (dihati)..terbatallah ikhlas...suara itu sepatutnya dilafazkan..niat itu terus dilaksanakan..sebab itu orang yg benar2 ikhlas itu hanya yang martabat mukmin (mukhlisin)..iblis langsung tak boleh nak berbisik disebabkan kusyuk hati mengingati..

bisikan allah..allah..allah (zikullah) itulah iman.. sia-sia pekerjaan yg dilaksanakan tanpa iman firman allah : "manusia benar2 rugi (dalam semua pekerjaan dan amalan) melainkan orang yg ada iman" al-asr.

baiknya manusia itu kalau baiknya seketul daging didalam dada (hati).. walau niat baik, tapi dilakukan tanpa iman, dianggap sia-sia.walaupun islam, dilaksanakan amalan tanpa iman itu sia-sia sahaja.

Manusia itu melaksanakan amanah, baru boleh ibadah. selagi tak laksanakan amanah perjanjian manusia yg kita janji semasa perut ibu dulu, kita blom jadi manusia, selagi tak jadi manusia, tak sah semua amalan...sekadar berupa manusia itu hanya tanggapan akal kita, selagi tidak kenal hati yg ada dalam dada manusia, kita blom jadi manusia..sebab itu firman allah "kholakal insan namin alaq" aku jadikan manusia dari hati.

bezanya manusia dengan semua makhluk, mereka dilahirkan tidak ada ambil amanah perjanjian, mereka lahir kedunia terus ibadah.

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia (yg tak melaksanakan amanah) itu amat zalim dan amat bodoh..."al-ahzab:72

Dan ingatlah, ketika allah mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka (didalam perut ibu) dan Allah mengambil perjanjian kesaksian terhadap jiwa mereka : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "kami menjadi saksi". Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang tidak diperingatkan terhadap perjanjian amanah ini " surah al-araf :172

maka selagi hilangnya kesaksian itu dari manusia (Hati), maka blom lah dia diiktiraf sebagai manusia. apa kata manusia bila ditanya akan mengenai perjanjian itu semasa mereka didunia? mereka jawab "dah mak bapak kami tak ajar, kat sekolah tak ajar, takda sapa pun sampaikan".... firman allah : mereka berkata " "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah terlalai sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu" al-araf : 179

golongan yg berupa manusia..ada hati, ada tangan, ada telinga yg cantik ini, tetapi gagal laksana amanah, allah penuhkan kedalam neraka jahanam..firman allah : "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

bagi kita lalai tu satu kesalahan kecil...tapi bagi allah tidak, lalai dari mengingati allah itulah kesalahan manusia paling besar...

adakah patut allah dah jadikan manusia, kita tak mau ingat dia..(lalai).. itulah kemurkaan allah yg sangat2 besar.. maka peranan hati itu sangat lah pentingnya...jauh lebih penting dari IBADAH..kerana peranan amalan hati itu adalah AMANAH, yg kalau ditinggal, kita jadi golongan yg lalai, golongan yg lebih hina dari haiwan ternakan. (haiwan pun tiada seekor duduk dalam neraka)

"neraka wailul bagi orang yg degil hatinya dari berzikrullah, mereka didalam kesesatan yang nyata" al-zumar:22

"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa ber zikrullah, mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi." al-mujaadilah : 19

Saturday, August 6, 2011

Sejarah Ibadah Puasa Umat Islam

Sejarah Puasa Umat-Umat terdahulu
Puasa adalah salah satu dari tiga ibadah yang sama tuanya dengan umur manusia di muka bumi ini. Dua ibadah lainya adalah shalat, seperti disebutkan dalam surat al-Mudatstsir [74]: 40-43, dan Qurban seperrti disebutlan dalam surat al-Ma’idah [5]: 27. Sementara ibadah puasa terdapat dalam surat al-Baqarah; 184
…كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “…Sebagaimana telah diwajibkan juga kepada orang-orang yang sebelum kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa”.
Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa nabi Adam as. sesampainya di bumi setelah diturunkan dari sorga akibat dosa dan kesalahan yang dilakukan, dia bertaubat kepada Allah swt dan berpuasa selama tiga hari setiap bulan. Itulah yang kemudian dikenal dengan puasa hari putih yang juga sunah untuk dikerjakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
Nabi Daud as juga melaksanakan puasa, bahkan dalam waktu yang cukup lama yaitu setengah tahun, di mana nabi Daud berpuasa satu hari dan berbuka satu hari begitulah selama satu tahun. Al-Qurthubi, dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, menyebutkan bahwa Allah telah mewajibkan, puasa kepada Yahudi selama 40 hari, kemudian umat nabi Isa selama 50 hari. Tetapi kemudian mereka merubah waktunya sesuai keinginan mereka. Jika bertepatan dengan musim panas mereka menundanya hingga datang musim bunga. Hal itu mereka lakukan demi mencari kemudahan dalam beribadah. Itulah yang disebut nasi’ seperti disebutkan dalam surat at taubah: 37
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ…
Artinya: “Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah…”
Hal itu menggambarkan betapa umat Yahudi selalu menghindarkan diri untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna sesuai aturan Tuhan. mereka menginginkan puasa dilaksanakan selalu pada musim dingin atau musim bunga yang siangnya lebih pendek dari malam, berbeda dengan puasa pada musim panas, disamping suhu yang panas siang juga lebih panjang dari malam hari. Sehingga, puasa akan terasa sangat sulit dan melelahkan.
Namun, begitulah hikmahnya Allah memerintahkan puasa berdasarakan perjalan bulan bukan matahari agar puasa dirasakan pada semua musim dan semua kondisi. Sebab, jika puasa berdasarkan perjalan matahari, maka ibadah puasa akan selau berada dalam satu keadaan. Jika tahun ini puasa di mulai pada musim panas, maka selamanya puasa akan berada pada musim panas. Berbeda dengan perjalanan bulan yang selalu berubah, di mana jika tahun ini puasa dilaksanakan pada musim panas, maka tahun depan atau beberapa tahun kemudian puasa akan dilaksanakan pada musim dingin atau semi dan seterusnya. Begitulah yang disebutkan Allah swt, dalam surat al-Baqarah: 186
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: …Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,…
Dalam sebuah riwayat juga ditemukan bahwa umat Yahudi berpuasa pada setiap tanggal 10 Muharram, sebagai syukur atas keselamatan Musa dari kejaran Fir’aun. Maka Nabi SAW juga memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram yang dikenal dengan puasa hari Asyura.
Umat Yahudi juga diperintahkan berpuasa 1 hari pada hari ke 10 bulan ke 7 dalam hitungan bulan mereka selama sehari semalam. Sementara masyarakat Mesir kuno, Yunani, Hindu, Budha, juga melaksanakan puasa berdasarkan perintah tokoh agama mereka. Umat Nashrani juga berpuasa dalam hal-hal tertentu, seperti puasa daging, susu, telur, ikan, bahkan berbicara. Seperti yang pernah dilakukan Maryam ibu Nabi Isa sebagaimana dalam surat Maryam [19]: 26
إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
Artinya: “…Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
Mengetahui sejarah puasa umat terdahulu penting untuk diketahui agar kita jangan mencontoh puasa umat lalu, seperti umat Yahudi yang memilih waktu puasa seenaknya bukan menurut aturan Allah. sebab, ibadah yang lakukan dengan “kelicikan” kerugiannya akan diderita oleh manusia itu sendiri. Kita juga harus menyadari bahwa puasa adalah ibadah yang pelaksanaannya menuntut keimanan dan kesadaran. Ibadah puasa adalah untuk manusia itu sendiri. Bukankah Allah menegaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Puasa akan menjadikan manusia berubah dari tingkat mukmin menjadi muttaqin.
Untuk bisa berubah ke arah dan bentuk yang lebih baik, bukan hanya manusia yang berpuasa, akan tetapi sebagian binatangpun ketika bermetamorfosa (merobah wujud) juga berpuasa, seperti halnya kupu-kupu yang berubah dari ulat yang bentuk dan rupanya jelek dan berjalan melata, menjadi seekor kupu-kupu yang bersayap dan berawarn indah serta bisa terbang karena berpuasa.

iklan